SD NEGERI 1 GENUKHARJO

Wonogiri – Inovasi pembelajaran berbasis teknologi kembali hadir melalui SADHEWA (Sistem AR Daur Hidrologi dan Wawasan Air) . Aplikasi ini memanfaatkan teknologi Augmented Reality (AR) untuk membantu siswa dan guru memahami proses siklus hidrologi secara lebih mudah, interaktif, dan menyenangkan. Peluncuran buku petunjuk penggunaan SADHEWA menjadi langkah penting agar masyarakat, khususnya dunia pendidikan, dapat menggunakan aplikasi ini secara maksimal. Buku ini berisi panduan lengkap mulai dari instalasi aplikasi, cara mengaktifkan AR, interaksi dengan objek 3D, hingga solusi mengatasi kendala teknis yang sering muncul. “Melalui buku panduan ini, kami berharap siswa, guru, dan masyarakat dapat lebih mudah menggunakan aplikasi SADHEWA. Tidak hanya sekadar media belajar, tetapi juga menjadi sarana literasi digital dan edukasi lingkungan,” ujar tim pengembang SADHEWA. Unduh Buku Petunjuk Penggunaan Bagi pembaca yang ingin menggunakan SADHEWA , kini bisa mengakses buku petunj...

  Wuryantoro, 2025 – Dunia pendidikan terus berkembang seiring dengan kemajuan teknologi digital. Salah satu terobosan terbaru hadir di SD Negeri 1 Genukharjo, Kecamatan Wuryantoro, Kabupaten Wonogiri , di mana guru dan siswa kelas 5 memanfaatkan Assemblr EDU , sebuah aplikasi berbasis Augmented Reality (AR) , untuk mempelajari materi siklus air secara lebih interaktif dan menyenangkan. Biasanya, materi siklus air dipelajari siswa melalui buku teks atau gambar ilustrasi di papan tulis. Namun kali ini, guru menghadirkan pengalaman berbeda dengan menampilkan tahapan siklus air dalam bentuk visual 3D . Melalui perangkat gawai, siswa dapat menyaksikan secara langsung bagaimana air di laut menguap karena panas matahari, berubah menjadi awan melalui proses kondensasi, kemudian jatuh kembali ke bumi dalam bentuk hujan, bahkan mengalir kembali ke laut untuk mengulang siklusnya. Guru kelas menjelaskan bahwa pemanfaatan teknologi AR ini bertujuan agar siswa tidak hanya memahami konsep se...

            Cara Penggunaan Media Pembelajaran   “POBIA : Pohon Budaya Indonesia” 1.          Siswa dapat secara mandiri atau siswa dapat dibagi menjadi beberapa kelompok. 2.          Siswa diberikan lembar pertanyaan. 3.          Siswa dapat mencari jawaban sesuai dengan pertanyaannya di Pohon Budaya Indonesia (POBIA)  

  Pendidikan dituntut selaras dengan kemajuan perkembangan zaman  yang terjadi saat ini. Penggunaan media pembelajaran yang yang menarik dapat meningkatkan semangat belajar pada  peserta didik. Kemajuan perkembangan zaman membuat sektor pendidikan harus segera menyesuaikan dan meningkatkan kualitas mutu pendidikan. Maka dari itu, guru-guru sangat dituntut untuk membuat media-media pembelajaran baru sebagai variasi bentuk media pembelajaran yang dapat menarik minat menulis siswa.. Salah satu mata pelajaran yang bisa digunakan sebagai konten untuk pembelajaran yaitu pelajaran Pendidikan Pancasila. Mata pelajaran PP merupakan mata pelajaran yang mengajarkan nilai-nilai luhur Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi bangsa Indonesia. Pendidikan Pancasila memiliki peran krusial dalam konteks keberagaman budaya di Indonesia. Materi dalam pembelajaran ini lebih menekankan pada kemampuan siswa untuk melakukan pemahaman dan penghayatan serta penerapan dalam kehidupan ...

  Cara menggunakan permainan Monopoli Edukasi: Bentuk kelompok terdiri dari maksimal 5 siswa Undi urutan pemain pada monopoli edukasi Pemain pertama melempar dadu dan menjalankan pion sesuai dengan angka yang di dapat pada dadu Setelah samapai di kotak tertentu siswa mengambil kartu berdasarkan gambar pada kotak (Kartu Soal / Kartu Kesempatan maupun Kartu Pertanyaan Umum) Siswa menjawab pertanyaan pada Kartu Soal / Kartu Pertanyaan Umum dan menjalankan perintah pada Kartu Kesempatan Siswa yang berhasil menjawab benar mendapat skor yang tertera pada kotak, melanjutkan permainan. Siswa yang masih salah dalam menjawab soal berhenti dan berganti ke pemain selanjutnya Permainan berhenti ketika semua soal Pada Komplek Mata Pelajaran PP, Bahasa Indonesia, Matematika dan IPAS telah dijawab Pemain dengan skor terbanyak memenangkan permainan.

Pembelajaran mandalam melengkapi pendekatan pembelajaran dengan menambah karakteristik praktik pedagogi. Pembelajaran mendalam membangun keterlibatan peserta didik sebagai subjek belajar untuk memperoleh pengalaman belajar yang bermakna. Guru lebih dapat membangun kesadaran peserta didik untuk menjadi pembelajar yang aktif termotivasi secara intrinsik untuk belajar, serta aktif mengembangkan strategi belajar untuk mencapai tujuan. Guru dan peserta didik lebih saling menghargai dan menghormati potensi, martabat, dan nilai-nilai kemanusiaan. Guru lebih dapat mengembangkan kreativitas dan berinovasi, dan melibatkan peserta didik dalam mengembangkan pengalaman belajar. Guru dan peserta didik lebih dapat memanfaatkan teknologi digital untuk memberikan efisiensi dan efektivitas pada perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian pembelajaran. Guru dan peserta didik lebih dapat menerapkan multi/interdisiplin ilmu pengetahuan dalam proses pembelajaran . Prinsip pembelajaran mendalam: 1.  ...